tag:blogger.com,1999:blog-63224063454217866102024-03-13T08:15:42.026-07:00belajarbelajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-65660072566617480452011-04-04T21:05:00.000-07:002011-04-04T22:26:34.997-07:00Makalah Perkembangan dan Persepsual Anak<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">BAB I</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">A.LATAR BELAKANG</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan manusia adalah hal yang sudah pasti di alami oleh manusia. Banyak aspek yang mempengaruhi perkembangan manusia. Perkembangan manusia ada yang lambat biasanya dialami oleh anak yang mengalami gangguan, dan perkembangan yang cepat biasnya dialami oleh anak yang mempunyai fisik yang normal. Perkembangan belum tentu tumbuh, tapi tumbuh pasti berkembang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan juga banyak terdapat masalah- masalah yang menghambat hal tersebut. Makalah ini akan menyajikan tentang apa dan bagaimana perkembangan anak dan problem yang dialaminya dalam kehidupan sehari- hari. Perkebangan merupakan proses holistik dari proses biologis, kognitif, dan psikososial, Unsur biologis dan perseptual pada anak yang cukup esensial untuk diperhatikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">B. RUMUSAN MASALAH</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Dari latar belakang diatas penulis mengemukakan berbagai masalah diantaranya mengenai perkembangan anak, tahap- tahap perkembangan, factor yang mempengaruhi perkembangan dan pengaruh hereditas serta lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">C. TUJUAN PENULISAN</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Setiap hal di dunia ini pasti memiliki tujuan tak terkecuali makalah ini, yang mempunyai tujuan mengetahui pengertian perkembangan faktor- faktor yang mempengaruhi dan pengaruh lain dari luar yang dominan terhadap hal ini.Memahami prinsip- prinsip hereditas, memahami implikasi- implikasi praktis pada siswa sekolah dasar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">D. SISTEMATIKA MAKALAH</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam penulisan makalah ini, penulis memperhatikan sistematika penulisan yang sudah disusun dengan sedemikian rupadengan memperhatikan kaidah- kaidah yang sudah ditentukan. Makalah ini diawali oleh latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan penulisan makalah, kemudian pembahasan-pembahasan masalah, dan yang terakhir adalah penutup sebagai kesimpulan dari keseluruhan makalah ini.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">BAB II</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">PEMBAHASAN</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK DIDIK</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan berlangsung sepanjang usia dan terus melaju pesat sedangkan pertumbuhan bersifat kuantitatif dan perubahan fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan belum pasti tumbuh tetapi tumbuh pasti berkembang. Konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung 3 pengertian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Anak adalah makhluk hidup yang merupakan unity (satu kesatuan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Keseluruhan aspek anak saling terjalin satu sama lain</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Anak berbeda dengan orang dewasa baik secara fisik dan psikis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Anak sebagai totalitas dipandang sebagai mahluk hidup yang utuh yang tidak dapat dipisahkan dari dalam diri mereka ada saling keterjalinan / keterkaitan antara keseluruhan aspek yang ada dalam anak, anak bukanlah miniature dari orang dewasa, karena dari segi fisik dan psikis juga sudah berbeda. perkembangan merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan. Proses biologis / perkembangan fisik mencakup perubahan tubuh individu seperti otak, otot, system syaraf, struktur tulang, hormon. Proses kognitif melibatkan perubahan dalam kemampuan berfikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungan. Mengacu pada perubahan- perubahan penting dalam pola dan kemampuan berfikir serta kemahiran berbahasa proses sosial mencakup perubahan hubungan anak dengan orang lain, emosi dan kepribadian. Proses psikososial melibatkan perubahan- perubahan aspek perasaan, emosi, dan kepribadian individu serta komunikasi dengan orang lain. Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan rancangan genetiknya perkembangan yang diperoleh sebagai hasil pengalaman akan membentuk perubahan dalam cara berfikir, perasaan, perilaku. Dalam proses pengalaman terjadi proses belajar kombinasi kedua faktor akan menghasilkan kesiapan belajar. Pengalaman merupakan peristiwa – peristiwa yang dialami individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan pada dasarnya terpola secara genetik. Rancangan / struktur genetik akan menghasilkan komunalitas – komunalitas dalam pertumbuhan dan perkembangan . Perkembangan dalam segi kontinuitas adalah perubahan komulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Menurut Perkembangan bahasa perubahan pengucapan satu kata 2 kata . Model ini merupakan model perkembangan perubahan kuantitatif, yakni unsur yang sudah ada dan lebih sederhana secara esensial mengalami penambahan- penambahan secara esensial mengalami penambahan- penambahan sehingga menghasilkan kemampuan dan perilaku yang lebih kompleks. Perkembangan dalam segi diskontinuitas adalah proses perkembangan individu melibatkan tahapan- tahapan yang berbeda.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan biologis dan perseptual anak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor hereditas dan faktor lingkungan. 2 faktor tersebut sangat diperlukan dalam perkembangan manusia dan yang perlu di pahami adalah bagaimana pengaruh faktor hereditas dan lingkungan dalam perkembangan anak. Faktor hereditas tidak serta berpengaruh untuk menentukan sifat,pembawaan seseorang .perkembangan biologis juga terdapat perkembangan fisik didalamnya. Perkembangan fisik akan mempengaruhi pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain. Perkembangan pada anak berlangsung secara teratur dan dapat diramalkan sebelumnya. Pertumbuhan antara anak yang mengalami gangguan ukuran tubuh/ bangun tubuh yang diwariskan juga mempengaruhi pertumbuhan fisik. Faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan. Perkembangan perseptual adalah proses pengenalan individu pada lingkungannya. Ada 3 proses perkembangan perseptual yaitu :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">1.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">2.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">3.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Atensi adalah ketertarikan, minat mengacu pada selektivitas persepsi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Implikasi bagi kegiatan belajar mengajar</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Kita sebagai calon pendidik yang baik harus mengerti bagaimana kondisi siswa kita baik jasmani maupun keadaan psikisnya, meskipun kondisi psikisnya kita tidak pernah bisa tau persis apa yang dirasakan oleh anak didik kita, paling tidak kita memahami bagaimana itu ank kecil, bagaimana cara mempelakukannya,selain mengerti bangaimana memperlakukan anak kecil juga kita harus mengatahui bagaimana kondisi fisiknya,apalagi anak kecil masih dalam proses berkembang dan masihsangat memerluka olahraga- olahraga yang dapat merangsang pertumbuhan anak. Untuk pembelajaran anak sekolah dasar,terutama jika didalam kelas<kita sebagai pendidik harus bisa menghidupkan suasana belajar agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi siswa agar mereka dapat menyerap apa yang telah dijelaskan oleh gurunya, bahkan bisa mengembangkan bakat yang mereka miliki lebih jauh lagi,hal tersebut dapat menambah kreatifitas anak agar mereka selalu berfikir untuk maju,walaupan mereka masih anak kecil setidaknya punya angan- angan dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan keinginannya.kadang apa yang dilakukan anak itu adalah yang tidak pernah terpikir oleh kita sebagai pendidik. Tentunya kita sebagai pendidik harus memberi teladanyang baik bagi anak didik kita,karena setiap hal yang kiata lakukan akan ditiru oleh anak didik kita.karena bagi mereka,guru adalah idola mereka,dimana sebagai idola biasanya ditiru dalam segala hal,dari mulai kebersihan,kerapian. Pembelajaran bagi anak didik kita yang baik memiliki karakteristik : program tersusun secara fleksibel,tidak monoton,menggunakan media belajar yang menyenangkan namun harus tetap edukatif dan memiliki manfaat yang besar bagi anak.Selain hal- hal diatas,kesehatan juga perlu diperhatikan oleh pendidik, apalagi mereka masih dalam masa perkembangan,jadi harus ditanamkan nilai- nilai kesehatan bagaimana cara hidup sehat dimulai dari hal- hal yang dasar terlebih dahulu.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">BAB III</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">KESIMPULAN</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan , tetepa berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya, perkembangan tiadak selalu maju terkadang malah menyimpang, aspek- aspek yang mempengaruhi perkembangan antara lain faktor hereditas dan faktor lingkungan.Dalam proses bersosialisasi dalam lingkungan anak dikenalkan bagaimana lingkungan itu,apa saja yang ada dalam lingkungan tersebut , proses tersebut dinamakan proses perseptual. Dalam proses belajar kita harus mampu menerapkan bagaimana menghadapi anak, dilihat dari fisik, maupun kondisi psikisnya</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-52012865690975155462011-04-04T21:03:00.001-07:002011-04-04T22:28:06.405-07:00Perkembangan dan Proses Perseptual Anak<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK DIDIK</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan berlangsung sepanjang usia dan terus melaju pesat sedangkan pertumbuhan bersifat kuantitatif dan perubahan fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan belum pasti tumbuh tetapi tumbuh pasti berkembang. Konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung 3 pengertian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Anak adalah makhluk hidup yang merupakan unity (satu kesatuan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Keseluruhan aspek anak saling terjalin satu sama lain</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 73.7pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">Ø<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Anak berbeda dengan orang dewasa baik secara fisik dan psikis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Anak sebagai totalitas dipandang sebagai mahluk hidup yang utuh yang tidak dapat dipisahkan dari dalam diri mereka ada saling keterjalinan / keterkaitan antara keseluruhan aspek yang ada dalam anak, anak bukanlah miniature dari orang dewasa, karena dari segi fisik dan psikis juga sudah berbeda. perkembangan merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan. Proses biologis / perkembangan fisik mencakup perubahan tubuh individu seperti otak, otot, system syaraf, struktur tulang, hormon. Proses kognitif melibatkan perubahan dalam kemampuan berfikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungan. Mengacu pada perubahan- perubahan penting dalam pola dan kemampuan berfikir serta kemahiran berbahasa proses sosial mencakup perubahan hubungan anak dengan orang lain, emosi dan kepribadian. Proses psikososial melibatkan perubahan- perubahan aspek perasaan, emosi, dan kepribadian individu serta komunikasi dengan orang lain. Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan rancangan genetiknya perkembangan yang diperoleh sebagai hasil pengalaman akan membentuk perubahan dalam cara berfikir, perasaan, perilaku. Dalam proses pengalaman terjadi proses belajar kombinasi kedua faktor akan menghasilkan kesiapan belajar. Pengalaman merupakan peristiwa – peristiwa yang dialami individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan pada dasarnya terpola secara genetik. Rancangan / struktur genetik akan menghasilkan komunalitas – komunalitas dalam pertumbuhan dan perkembangan . Perkembangan dalam segi kontinuitas adalah perubahan komulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Menurut Perkembangan bahasa perubahan pengucapan satu kata 2 kata . Model ini merupakan model perkembangan perubahan kuantitatif, yakni unsur yang sudah ada dan lebih sederhana secara esensial mengalami penambahan- penambahan secara esensial mengalami penambahan- penambahan sehingga menghasilkan kemampuan dan perilaku yang lebih kompleks. Perkembangan dalam segi diskontinuitas adalah proses perkembangan individu melibatkan tahapan- tahapan yang berbeda.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan biologis dan perseptual anak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor hereditas dan faktor lingkungan. 2 faktor tersebut sangat diperlukan dalam perkembangan manusia dan yang perlu di pahami adalah bagaimana pengaruh faktor hereditas dan lingkungan dalam perkembangan anak. Faktor hereditas tidak serta berpengaruh untuk menentukan sifat,pembawaan seseorang .perkembangan biologis juga terdapat perkembangan fisik didalamnya. Perkembangan fisik akan mempengaruhi pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain. Perkembangan pada anak berlangsung secara teratur dan dapat diramalkan sebelumnya. Pertumbuhan antara anak yang mengalami gangguan ukuran tubuh/ bangun tubuh yang diwariskan juga mempengaruhi pertumbuhan fisik. Faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan. Perkembangan perseptual adalah proses pengenalan individu pada lingkungannya. Ada 3 proses perkembangan perseptual yaitu :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">1.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">2.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-size: 12pt;">3.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;">Atensi adalah ketertarikan, minat mengacu pada selektivitas persepsi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Implikasi bagi kegiatan belajar mengajar</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 0cm;"><span style="font-size: 12pt;">Kita sebagai calon pendidik yang baik harus mengerti bagaimana kondisi siswa kita baik jasmani maupun keadaan psikisnya, meskipun kondisi psikisnya kita tidak pernah bisa tau persis apa yang dirasakan oleh anak didik kita, paling tidak kita memahami bagaimana itu ank kecil, bagaimana cara mempelakukannya,selain mengerti bangaimana memperlakukan anak kecil juga kita harus mengatahui bagaimana kondisi fisiknya,apalagi anak kecil masih dalam proses berkembang dan masihsangat memerluka olahraga- olahraga yang dapat merangsang pertumbuhan anak. Untuk pembelajaran anak sekolah dasar,terutama jika didalam kelas<kita sebagai pendidik harus bisa menghidupkan suasana belajar agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi siswa agar mereka dapat menyerap apa yang telah dijelaskan oleh gurunya, bahkan bisa mengembangkan bakat yang mereka miliki lebih jauh lagi,hal tersebut dapat menambah kreatifitas anak agar mereka selalu berfikir untuk maju,walaupan mereka masih anak kecil setidaknya punya angan- angan dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan keinginannya.kadang apa yang dilakukan anak itu adalah yang tidak pernah terpikir oleh kita sebagai pendidik. Tentunya kita sebagai pendidik harus memberi teladanyang baik bagi anak didik kita,karena setiap hal yang kiata lakukan akan ditiru oleh anak didik kita.karena bagi mereka,guru adalah idola mereka,dimana sebagai idola biasanya ditiru dalam segala hal,dari mulai kebersihan,kerapian. Pembelajaran bagi anak didik kita yang baik memiliki karakteristik : program tersusun secara fleksibel,tidak monoton,menggunakan media belajar yang menyenangkan namun harus tetap edukatif dan memiliki manfaat yang besar bagi anak.Selain hal- hal diatas,kesehatan juga perlu diperhatikan oleh pendidik, apalagi mereka masih dalam masa perkembangan,jadi harus ditanamkan nilai- nilai kesehatan bagaimana cara hidup sehat dimulai dari hal- hal yang dasar terlebih dahulu.</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-16354540195761751022011-04-04T21:02:00.001-07:002011-04-04T22:28:35.185-07:00Konsep Psikologi<div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">KONSEP PSIKOLOGI</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Dalam kehidupan modern istilah psikologi sudah tidak asing lagi ditelinga orang awam, ilmu psikologi juga sudah banyak dipelajari……..</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Apa itu psikologi???????????</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia,tentu juga bukan hanya tentang jiwa manusia pemikiran,pengetahuan, tanggapan, dan juga segala khayalan tentag pola pemikiran manusia. Psikologi biasanya mempelajari tentang perilaku mausia baik itu disadari maupun tidak disadari.Dan untuk mengenal siapa ’aku’ sebenarnya.</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Hubungan psikologi dengan ilmu lain</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Psikologi tidak hanya untuk mempelajari satu ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai hal yang berhubungan atau masih membutuhkan bantuan ilmu psikologi sebagai pemecah suatu masalah. Psikologi memiliki hubungan timbal balik diantaranya</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21.25pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">1. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Hubungan Psikologi dengan Sosiologi</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Jika psikologi mempelajai tentang ilmu tentang jiwa manusia, maka sosiologi mempelajari tentang individu itu sendiri secara keseluruhan.Masalah dalam jiwa manusia memang slit sekali dipahami karena perbedaan pola pikir tiap manusia. Disini fungsi psikologi sebagai ilmu jiwa mulai dijalankan.</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21.25pt; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">2. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Hubungan Pskologi dengan Biologi</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Biologi mempelajari tentang faal manusia secara objektif maupun subjektif, Objek bilogi adalah jasmani manusia sedangkan psikologi adalah tingkah laku manusia, persepsi manusia. Dan maasalah yang biasanya dialami oleh manusia yang hanya orang yang mengerti tentang psikologi lah yang bisa menghadapi orang yang melakukan hal tersebut.</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21.25pt; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">3. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Hubungan Psikologi dengan ilmu Pendidikan</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Dalam pendidikan, apalagi kita sebagai calon pendidik anak yang masih sangat susah untuk dipahami bagaimana pola fikirnya, psikologi sangat dibutuhkan peranannya. Diantaranya dalam penentuan bagaimana pembelajaran akan dilakukan, metode apa yang dipakai dalam pembelajaran, dan yang paling mendasar adalah bahwa kemampuan tiap- tiap anak itu berbeda, jadi kita sebagai pendidik harus bisa berlaku adil pada anak- anak dengan kemampuan kurang.</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Psikologi tidak terbatas hanya pada itu saja, ada berbagai macam aliran psikologi, diantaranya:</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21pt; text-align: left;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 10.5pt;">Ø </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Aliran Strukturalisme</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Aliran yang menitik beratkan untuk mempelajari kejiwaan harus mempelajari struktur jiwa terlebih dahulu, menganalisis bagaimana kejiwaan seseorang dengan menggunakan metode introspeksi, dan faktor pengalaman sebagai hal yang bisa digunakan dalam pembelajaran.</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21pt; text-align: left;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 10.5pt;">Ø </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Aliran Psikoanalisis</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Dalam diri seseorang terdapat id, ego, super ego. Muncul keinginan pertama berasal dari id, sedangkan, ego hanya sebagai pelaksana, apakah ide tersebut akan dilakukan atau tidak, sedangkan Super Ego menilai apakah hal yang sudah dilakukan itu benar atau tidak, apakah sudah sesuai dengan nilai- nilai moral yang berlaku di masyarakat</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-left: 21pt; text-align: left;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 10.5pt;">Ø </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Aliran Behaviorisme</span></div><div class="0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Aliran dalam psikologi yang ddirikan oleh Jhon B Watson. Pada dasarnya manusia pada saat lahir tidak membawa apa- apa. Manusia berkembang dibantu oleh lingkungan sekitarnya. Tetapi proses belajar juga sangat diutamakan dalam hal ini</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-61654692043473799632011-04-04T21:01:00.001-07:002011-04-04T22:28:59.360-07:00Pertumbuhan dan Perkembangan Serta Faktor yang Mempengaruhinya<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, namun berbeda untuk tiap orang. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik seseorang, sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan psikis seseorang. Proses pertumbuhan dan perkembangan berbeda antara manusia yang satu dengan yang lain. Faktor hereditas serta faktor lingkungan sangat memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Faktor hereditas mengarah pada genetis individu yang pastinya berbeda antara yang satu dengan yang lain Faktor hereditas tidak dapat di ubah karena itu adalah faktor yang sudah ada ketika kita lahir dan akan terus ada, faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan karena anak pada saat mulai berkembang tentunya berada pada lingkungan tertentu, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat, di lingkungan masyarakat lah kita mulai beradaptasi dengan orang banyak mulai mengenal bagaimana hidup berdampingan dengan orang banyak, dan bagaimana kita bisa menyikapi hal- hal yang ada dalam masyarakat baik itu hal yang positif maupun hal yang negatif. Dalam proses perkembangan manusia menghasilikan tingkah laku yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur berlangsung dari lahir sampai akhir hayat dan menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna serta bersifat kontinyu.Setiap perkembangan memiliki fase- fase dan tugas perkembangan antara lain:</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa Prenatal, masadimana bayi dalam kandungan ibu</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa Bayi, masa dimana anak lahir kedunia dan masih bergantung pada lingkungan maupun orang sekitar</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa Anak- anak, masa dimana mulai mengenal lingkungan dan sudah mulai mendapat pendidikan yang utama yaitu pendidikan dari keluarga sebagai awal untuk menuju pendidikan formal</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa Remaja, masa peralihan antara anak- anak menuju dewasa dan biasanya pada masa ini mereka mulaimencari jati diri, bagaimana sebenarnya mereka, dan mau apa mereka selanjutnya</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa dewasa, kondisi psikis mulai stabil, sudah bisa menyelesaikan masalah dengan fikiran jernih dan hati yang tenang serta sudah bisa mengambil sikap untuk masa depannya kelak.</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Masa tua, dimana seseorang sudah mantap dengan jalan hidupnya dan apa yang di ambil pada masa dulu, pada masa ini kondisi fisik dan psikis sudah mulai menurun cara kerjanya.</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Pada hakikatnya fase dan tugas perkembangan individu itu sama yang membedakan adalah waktu dalam perkembangannya,dan fase yang mempengaruhinya adalah faktor internal yang biasanya hanya dimiliki oleh individu tersebut, atau menjadi cirri khas masing- masing individu. Dan yang kedua adalah faktor eksternal yang biasanya dapat berubah karena pengaruh dari luar atau sesuatu yang mampu merubah hal itu.<br />
Perkembangan tidak hanya terbatas pada perubahan mental saja, tetapi ada penyebab akibat terjadinya perkembangan dalam diri manusia dan itulah yang disebut prinsip- prinsip perkembangan. Macam- macam prinsip perkembangan adalah</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>perkembangan tidak terbatas pada dalam arti menjadi besar tetapi antara perkembangan yang satu dengan yanga lain koheren dan saling berkaitan</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Perkembangan menuju proses berdiferensiasi dan integrasi</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Perkembangan dimulai dari respon- respon yang bersifat umum menuju yang khusus</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Tahap perkembangan manusia berlangsung berantai dan bersifat universal</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Perkembangan manusia tidak tetap, kadang naik kadang turun</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Perkembangan dipengaruhi oleh faktor hereditas dan faktor lingkungan</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Dalam pertumbuhan dan perkembangan banyak aliran- aliran ada di dalamnya, diantaranya adalah</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>aliran nativisme yang menitik beratkan pada faktor genetis sebagai faktor yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia, dalam aliran ini berpendapat bahwa manusia pada dasarnya dari lahir sudah membawa bakat, baik karena keturunan orang tuanya ataupun karena takdir dari tuhan. Jika pepembawaannya baik, maka baik pula anak itu.Menurut aliaran ini anak manusia tidak perlu diberi pendidikan karena hal itu sudah ada dari lahir.</li>
</ul><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran empirisme</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Dalam aliran empirisme, lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses perkembangan, jika anak dalam proses berkembang hidup dalam lingkungan orang- orang yng sangat mencintai pendidikan, pasti sesulit apapun keuangan keluarganya pasti akan diusahakan, karena bagi mereka pendidikan adalah hal yang paling utama untuk masa depannya kedepan.</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran konvergensi</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Perpaduan antara aliran antara aliran nativisme dan empirisme dimana kedua hal tersebut saling berkaitan dan berhubungan, perkembangan yang sehat akan berkembang jika kombinasi dari fasilitas yang diberikan dari lingkungan dan potensialitas kodrati anak mendorong kemampuan anak, dan menjadi tidak stabil apabila pengaruh lingkungan melumpuhkan sikofisis anak</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran asosiasi</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Unsure terkecil dari jiwa manusia adalah simple idea dan gabungan dari simple idea adalah complex idea,dan apabila complex idea saling digabungkan akan mementuk compound idea.Aliran asosiasi merupakan pengembangan dari empirisme yang mempelajari tentang manusia.</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran Gestalt</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Gerakan psikologi yang melawan psikologi strukturalisme. Gestalt berupa objek yang berbeda dari jumlah dan bagian- bagiannya menunujukkan premis dasar system psikologi yang mengonseptualisasi berbagai peristiwa psikologi sebagai suatu fenomena yang terorganisasi utuh dan logis.Tujuan psikologi gestalt adalah menyelidiki organisasi- organisasi aktivitas mental dan mengetahui secara tepat karakteristik interaksi manusia dengan lingkungan.</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran kognitif</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran konstruktivisme</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Menekankan perkembangan konsep dan pengetahuan yang mendalam, suatu pengetahuan di anggap benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan suatu masalah. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan kita sendiri</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran Behaviorisme</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Terbentuknya perilaku berdasarkan belajar dan pengalaman. Dalam teori ini orang yang belajar di anggap sebagai orang yang pasif, seseorang telah di anggap belajar sesuatu jika sudah bisa menunjukkan perubahan. Menurut aliran ini yang penting dalam proses belajar adalah input dari hal tersebut.</div><ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 15px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><li>Aliran Humanisme</li>
</ul><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;">Mempelajari tentang aktualisasi diri, kesehatan, harapan, kretivitas, hakikat, individualistis,. Aliran ini sangat memperhatikan dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya.<br />
<br />
<a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-35243111403221353082011-04-04T21:00:00.001-07:002011-04-04T22:29:32.321-07:00Kecerdasan dan Kreativitas PPD<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Yang dimaksud dengan kecerdasan adalah kesanggupan mental seseorang untuk menerima, memahami, bahkan menginterpretasikan sesuatu secara berlebih daripada yang lain. Ada 3 karakteristik kecerdasan yaitu kemampuan verbal, pemecahan masalah praktis, dan kemampuan social. Kretivitas mengarah pada penemuan suatu hal yang baru, aneh, dan merupakan perwujudan dari kecerdasanyang tinggi.Kretivitas dapat diartikan kemampuan untuk berfikir sesuatu dengan cara yang luar biasa dan menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang lain dan merupakan perwujudan kecerdasan yang tinggi.Yang membedakan antara kecerdasan dan kreativitas adalah kemampuan dalam mengelola kecerdasan dan kretivitas tersebut. Orang yang kretif terkadang melihat sesuatu yang sama tetapi dengan pola pikir yang berbeda dan dengan hasil yang berbeda pula dan jauh lebih baik dari orang yang tidak cerdas. Kretif menghasilkaan perbedaan jika orang yang kretif bisa berdiri diatas kerumunan orang banyak atau suatu foum.Kecerdasan merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kretivitas merupakan salah satu cirri dari perilaku yang intelegan karena kretivitas merupakan manivestasi dari suatu proses kognitif.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup IQ dan kretivitas, tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musical, visual spatial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Jenis- jenis kecerdasan intelektual itu disebut dengan kecerdasan jamak. Kecerdasan secara umum dapat dipahami dalam 2 tingkat yaitu: kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran, Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah- masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan. Prestasi seseorang juga ditentukan oleh kecerdasannya, walaupun mereka memiliki semua yang mendukung dia untuk berkembang tetapi jika anak itu kurang cerdas maka hal itu tidak akan terwujud atau mencapai keunggulan. Untuk mengatasi anak yang kurang cerdas tentunya setiap manusia memiliki kecerdasan masing- masing yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,tinggal kita sebagai pendidik melihat bakat mana yang lebih menonjol dari anak itu, dan bakat yang menionjol itu harus dikembangkan dan terus diasah<br />
<br />
<a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-51058587752674182082011-04-04T20:59:00.001-07:002011-04-04T22:30:00.377-07:00Gejala Dan Sifat Manusia<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><span lang="ES-CR">Kognisi </span>d<span lang="ES-CR">iartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.</span>Gejala Kognisi terdiri dari pengamatan,Intuisi, Fantasi, tanggapan, berpikir,ingatan. Pengamatan adalah sesuatu yang dilakukan oleh mahluk cerdas terhadap suatu objek. Tanggapan adalah suatu hasil dari pengamatan yang mencerminkan apa yang dilihat oleh orang tersebut.Intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa melakukan atau dapat mengerti sesuatu dengan hanya melihat.yang dimaksud dengan perasaan atau emosi adalah suatu keadaan kerohanian yang kita alami dengan senang atau tidak senang.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Perasaan juga bergantung pada aspek kondisi jasmani sesorang, keadaan dasar individu, keadaan individu pada suatu waktu.Perasaan juga disebabkan oleh berbagai hal antar lain keadaan lingkungan, perasaan bawah sadar kita, dan pendapat yang irasional yang disadari maupun yang tidak disadari mengenai masalah yang di hadapi.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Gejala konasi adalah gejala yang berhubungan dengan kehendak atau dorongan, selain dorongan juga ada keinginan yaitu sesuatu yang sudah punya arah dan tujuan tertentu dan harus di capai.Selain hal di atas kita sebagai manusia juga memiliki hasrat yang suatu waktu dapat di ulang.Hasrat berbeda dengan hawa nafsu, hawa nafsu adalah keinginan yang bersangkutan dengan jiwa seseorang yang sangat kuat dan mempengaruhi.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Gejala campuran yang ada meliputi perhatian yaitu reaksi dari seseorang yang menuntut bertambahnya aktivitas daya konsentrasi seseorang. Kelelahan adalah isyarat dari tubuh kita bahwa kemampuan dari tubuh kita yang sudah mulai menurun.Dan sugesti adalah pengaruh dari dalam pikiran kita terhadap suatu hal yang menyebabkan kita selalu berpikir seperti itu.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Sedangakan bakat adalah sesuatu yang ada dalam diri kita yang hanya dimiliki oleh tiap individu yang menjadikan khas untuk tiap individu. Dan yang dimaksud dengan intelegensi adalah pemikiran terhadap sesuatu yang terarah dan tidak dapat diamati. Factor yang mempengaruhi intelegensi adalah factor bawaan dan factor lingkungan. Factor bawaan adalah factor keturunan dari orang tua yang tidak dapat dirubah, sedangakan factor lingkungan adalah factor yang dapat mempengaruhi tergantung diman ia tinggal, jika lingkungan itu membawa mereka ke dalam hal yang baik dan positif maka intelegensi mereka juga akan berkembang dengan baik juga.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Intelegensi berbeda dengan IQ, IQ hanya ukuran dari tes kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan sesorang. Biasanya kecerdasan seseorang diukur dengan tes- tes yang sering diadakan sebagai ukuran kecerdasan seseorang.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dari gejala yang dialami oleh manusia diatas juga terjadi pada anak didik kita, Tinggal kita sebagai calon pendidik mengarahkan hal tersebut agar menjadi hal yang lebih baik dan bermanfaat bagi anak didik kita kelak.<br />
<br />
<br />
<a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-52890987448662829872011-04-04T20:57:00.002-07:002011-04-04T22:30:33.721-07:00Bahasa Sebagai Alat Komunikasi<div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Dalam kehidupan sehari- hari tentunya kita selalu berkomunikasi dan alat yang digunakan dealam berkomunikasi disebut bahasa. Apalagi di Indonesia terdapat banyak suku bangsa yang tentunya banyak bahasa daerah masing- masing yang hampir sama untuk setiap lafalnya. Bahsa pada dasarnya tidak hanya bisa di lafalkan tetapi juga ada bahasa isyarat yang biasanya di gunakan untuk orang yang mempunyai kekurangan atau tidak seperti orang awam biasanya.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt;">Anak dilahirkan tidak seperti burung yang bisa langsung bernyanyi, tetapi meleui proses perkembangan terlebih dahulu. Untuk anak usia dini diperlikan dukungan sosial dari lingkungan yang bisa membangkitkan semangatnya dalam belajar bahasa dengan kata lain disebut</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: italic;">motherese.</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Motherese berfungsi secara efektif dalam perkembangan bahasa seorang bayi. Membuat frase kata yang sama dari suatu kalimat dengan cara yang berbeda yang disebut dengan</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: italic;">recasting.</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Setelah melakukan hal tersebut kita menyatakan kembali apa yang anak katakan dalam bahasa yang lebih canggih lagi dan proses itulah yang disebut dengan</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: italic;">expanding</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Pada penderita tuna rungu pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama dengan orang normal, yang membedakan hanyalah bahasa yang digunakan pada penderita tuna rungu menggunakan bahasa isyarat. Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat tetapi tergantung pada individu itu menyikapinya. Diantaranya adalah perkembangan pragmatik atau penggunaan bahasa. Contohnya pada anak berusia 5-6 tahun akan lebih sulit menyampaikan sesuatu yang dititipkan kepada mereka untuk disampaikan pada orang tuanya, hal ini dikarenakan mereka dalam hal penyerapan makna dari perintah tersebut belum begitu mengetahuinya.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Perkembangan Semantik, meningkatkan perbendaharaan ka ayang terjadi pada masa usia sekolah. Anak mendapatkan perbendaharaan kata yang banyak karena ia bnyak mendengar kata- kata yang baru yang ia dengar dari guru, teman atau yang lainnya. Tetapi dalam penambahan perbendaharaan kat belum tentu pemahamannya bertambah hal ini berbeda untuk satu individu dengan yang lain.Kemampuan anak dalam mendefinisikan suatu kata bergerak maju melalui dua cara. Pertama anak maju secara konseptual dari definisi berdasarkan pengalaman individual ke makna yang lebih sosial. Kedua dia bergerak secara sintaksis dari definisi kata tunggal menuju ke makna kata yang lebih kompleks.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Perkembangan Sintaksis dan Morpologik, perkembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk- bentuk baru secara simultan. Anak terus menerus mengembangakan kalimat dengan mengembangkan kata benda dengan kata kerja. Pada usia sekolah anak berusaha menambah struktur morpologis dan sintaksis dengan memperluas dan mengahluskan bentuk- bentuk yang sudah ada. Hal ini memungkinkan mereka berkembang dan mengekspresikan hubungan yang kompleks dan menggunakan bahasa lebih kreatif lagi untuk berkomunikasi dengan teman, guru, maupun orang tua.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Kebanyakan dari kita dalah orang keturunan jawa yang mempunyai bahasa tersendiri dalam kehidupn sehari- hari. Kita belajar bahasa dimulai pda saat kita dalm usia 1 tahun. Dimulai dari usia 1 tahun kita sudah mulai mengerti arti kata yang diucapkan oleh orang- orang sekitar kita. Dan tinggal bagaimana kita mengembangkan hal tersebut agar kita lebih menguasai bahasa. Apalagi dalam masyarakat jawa terdapat bahasa krama yang biasanya digunakan untuk berbicara pada orang yang lebih tua atau orang yang lebih kita hormati.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Untuk melatih basa krama yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari- hari biasanya diajarkan oleh ibu, tetapi biasanya pada usia dewasa penggunaan bahasa tersebut akn pudar karena dengan kemajuan zaman. Dan kebanyakan dari kita beranggapan bahwa penggunaan bahasa tersebut saat ini tidak sesuai dengan perkembangan zaman atau ketinggalan zaman. Untuk itu kita perlu melestarikan penggunaan bahasa tersebut, apalagi kita sebagai calon pendidik yang segala tingkah laku dan ucapannya akan ditiru oleh anak didik kita.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Penerapan bahasa dalam proses belajar mengajar bisa selalu digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bila kegiatan belajar mengajar berjalan efektif, maka perkembangan bahasa anak dapat berjalan secara lancar dan optimal. Bahasa juga merupakan alat komunikasi yang efektif dalam pergaulan sosial, sehingga untuk menghasilkan sesuatu yang optimal maka penggunaan bahasa harus efektif dan menggunakan bahasa yang komunikatif.</span></div><div class="p0" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: left; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;">Lingkungan juga berpengaruh dalam perkembangan bahasa, contohnya anak yang hidup di lingkungan kota memiliki potensi yang berbeda- beda namun jika lingkungan perkembangannya kondusif untuk belajar bahasa maka akan berdampak positif bagi perkembangannya, tidak hanya sebagai pengguna bahasa pasif tetapi mampu menjadi pengguna bahasa </span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.5pt; font-style: normal;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-54745924754353554402011-04-04T20:57:00.000-07:002011-04-04T22:30:59.016-07:00Motivasi Diri<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kita sebagai mahluk sosial tentunya memerlukan sosialisasi dengan masyarakat. Dengan sosialisasi tersebut kita lebih banyak mengetahui pribadi atau sifat masing- masing orang yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tentunya dalam berkomunikasi kita memerlukan tata cara yang seharusnya kita gunakan dalam komunikasi tersebut, dengan siapa kita berbicara, apa yang kita bicarakan. Aturan yang mengacu pada aturan umum mengenai baik buruknya kita dalam berkomunikasi dengan orang lain inilah yang disebut dengan moral. Menurut Piaget, seorang ahli psikologi yang melakukan penelitian pada anak- anak, ia membagi menjadi dua tahap, yaitu heteronomus morality, dan autonomus morality. Pada tahap heteronomus morality anak banyak beranggapan bahwa anak dalam melakukan suatu hal banyak menimbang akibat dari sesuatu yang telah mereka lakukan, bukan maksud dari apa yang telah ia lakukan. Anak- anak yang berada dalam masa heteronomus menganggap bahwa aturan adalah buatan dari pemegang kekuasaan yang memiliki power lebih sehingga peraturan tersebut tidak dapat dirubah. Anak pada masa ini juga meyakini akan adanya keadilan yang tetap ada dan setiap kejahatan yang dilakukan pasti akan mendapatkan hukuman.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menurut Piaget dalam masa anak berkembang mereka banyak mengalami kemajuan pemahaman tentang masalah- masalah sosial yang ada di sekitarnya. Hal ini juga karena pengaruh dari teman sebaya mereka. Dengan teman sebaya mungkin mereka banyak menemukan kesamaan pandangan. Hal tersebut belum tentu mereka dapatkan dengan mereka hanya berhubungan dengan orang tua atau keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Selain Piaget ada seorang ilmuwan yang berpendapat tentang perkembangan moral yaitu Kohlberg yang menggunakan pendekatan secara kognitif sama dengan apa yang dilakukan oleh Piaget, menurut Kohlberg ia membagi enam tahap perkembangan penalaran moral yang dibagi menjadi 3 level. Yang pertama adalah Penalaran moral prakonvensional pada level dasar ini, anak belum menunjukkan internalisasi nilai- nilai moral, pada masaini anak melakukan sesuatu dikatakan baik jika menghasilkan sesuatu yang secara fisik menyenangkan atau menguntungkan. Level ini terdiri dari: tahap pertama yaitu Orientasi Kepatuhan dan Hukuman yang mengacu pada figur- figur yang berkuasa anak akan lebih patuh dan takut akan hukuman yang diberikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">. Tahap yang kedua yaitu Orientasi Individualisme dan Orientasi Instrumental pada tahap ini anak masih cenderung pada peristiwa- peristiwa yang datang dari luar namun yang berkaitan dengan fisik anak tersebut. Suatu tindakan dinilai benar bila dikaitkan dengan kejadian eksternal yang memuaskan dirinya sendiri. Level yang kedua adalah Penalaran moral Konvensioanal pada tahap ini perkembangan moral sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang lain.Apa yang diyakini oleh orang lain adalah sebagai suatu kebaikan dan kebenaran. Dan individu melakukan sesuatu harus sesuai aturan karena jika melanggar akan mendapatkan hukuman yang sesuai. Dan kegiatan yang dianggap bermoral adalah kegiatan yang sesuai dengan aturan yang telah ada dalam masyarakat. Level yang ketiga adalah Penalaran moral pasca konvensional pada tahap ini orang akan beranggapan bahwa dalm aturan sosial tentunya ada unsur yang dapat diubah dan bersifat subjektif tergantung pada kondisi. Pada tahap ini juga ada suatu hubungan timbal balik dan kontrak antara individu dengan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kita sebagai calon pendidik tentunya harus menciptakan suasana yang kondusif yang mendukung perkembangan moral anak. Diantaranya dengan kegiatan pembelajaran emosi yang harus langsung dilakukan dengan praktek tidak bisa disampaikan secara teori di depan kelas.Perlu ada program yang bisa meningkatkan tingkat pengayaan anak dengan upaya pengembangan kesadarn sosioemosi anak. Dalam proses belajar mengajar anak harus banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan teman sebaya diantaranya aktivitas belajar kelompok yang bisa mempererat komunikasi diantara mereka. Selain hal itu, kondisi lingkungan juga harus diperhatikan dan perlakuan terhadap anak. Sekolah juga harus mengadakan kegiatan yang mampu mengembangkan kelebihan yang dimiliki oleh anak, agar mereka terus terpacu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dari dirinya.</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br />
</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6322406345421786610.post-88087207516822812082011-04-04T20:55:00.000-07:002011-04-04T22:31:56.889-07:00Perkembangan Moral Anak<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kita sebagai mahluk sosial tentunya memerlukan sosialisasi dengan masyarakat. Dengan sosialisasi tersebut kita lebih banyak mengetahui pribadi atau sifat masing- masing orang yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tentunya dalam berkomunikasi kita memerlukan tata cara yang seharusnya kita gunakan dalam komunikasi tersebut, dengan siapa kita berbicara, apa yang kita bicarakan. Aturan yang mengacu pada aturan umum mengenai baik buruknya kita dalam berkomunikasi dengan orang lain inilah yang disebut dengan moral. Menurut Piaget, seorang ahli psikologi yang melakukan penelitian pada anak- anak, ia membagi menjadi dua tahap, yaitu heteronomus morality, dan autonomus morality. Pada tahap heteronomus morality anak banyak beranggapan bahwa anak dalam melakukan suatu hal banyak menimbang akibat dari sesuatu yang telah mereka lakukan, bukan maksud dari apa yang telah ia lakukan. Anak- anak yang berada dalam masa heteronomus menganggap bahwa aturan adalah buatan dari pemegang kekuasaan yang memiliki power lebih sehingga peraturan tersebut tidak dapat dirubah. Anak pada masa ini juga meyakini akan adanya keadilan yang tetap ada dan setiap kejahatan yang dilakukan pasti akan mendapatkan hukuman.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menurut Piaget dalam masa anak berkembang mereka banyak mengalami kemajuan pemahaman tentang masalah- masalah sosial yang ada di sekitarnya. Hal ini juga karena pengaruh dari teman sebaya mereka. Dengan teman sebaya mungkin mereka banyak menemukan kesamaan pandangan. Hal tersebut belum tentu mereka dapatkan dengan mereka hanya berhubungan dengan orang tua atau keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Selain Piaget ada seorang ilmuwan yang berpendapat tentang perkembangan moral yaitu Kohlberg yang menggunakan pendekatan secara kognitif sama dengan apa yang dilakukan oleh Piaget, menurut Kohlberg ia membagi enam tahap perkembangan penalaran moral yang dibagi menjadi 3 level. Yang pertama adalah Penalaran moral prakonvensional pada level dasar ini, anak belum menunjukkan internalisasi nilai- nilai moral, pada masaini anak melakukan sesuatu dikatakan baik jika menghasilkan sesuatu yang secara fisik menyenangkan atau menguntungkan. Level ini terdiri dari: tahap pertama yaitu Orientasi Kepatuhan dan Hukuman yang mengacu pada figur- figur yang berkuasa anak akan lebih patuh dan takut akan hukuman yang diberikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">. Tahap yang kedua yaitu Orientasi Individualisme dan Orientasi Instrumental pada tahap ini anak masih cenderung pada peristiwa- peristiwa yang datang dari luar namun yang berkaitan dengan fisik anak tersebut. Suatu tindakan dinilai benar bila dikaitkan dengan kejadian eksternal yang memuaskan dirinya sendiri. Level yang kedua adalah Penalaran moral Konvensioanal pada tahap ini perkembangan moral sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang lain.Apa yang diyakini oleh orang lain adalah sebagai suatu kebaikan dan kebenaran. Dan individu melakukan sesuatu harus sesuai aturan karena jika melanggar akan mendapatkan hukuman yang sesuai. Dan kegiatan yang dianggap bermoral adalah kegiatan yang sesuai dengan aturan yang telah ada dalam masyarakat. Level yang ketiga adalah Penalaran moral pasca konvensional pada tahap ini orang akan beranggapan bahwa dalm aturan sosial tentunya ada unsur yang dapat diubah dan bersifat subjektif tergantung pada kondisi. Pada tahap ini juga ada suatu hubungan timbal balik dan kontrak antara individu dengan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kita sebagai calon pendidik tentunya harus menciptakan suasana yang kondusif yang mendukung perkembangan moral anak. Diantaranya dengan kegiatan pembelajaran emosi yang harus langsung dilakukan dengan praktek tidak bisa disampaikan secara teori di depan kelas.Perlu ada program yang bisa meningkatkan tingkat pengayaan anak dengan upaya pengembangan kesadarn sosioemosi anak. Dalam proses belajar mengajar anak harus banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan teman sebaya diantaranya aktivitas belajar kelompok yang bisa mempererat komunikasi diantara mereka. Selain hal itu, kondisi lingkungan juga harus diperhatikan dan perlakuan terhadap anak. Sekolah juga harus mengadakan kegiatan yang mampu mengembangkan kelebihan yang dimiliki oleh anak, agar mereka terus terpacu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dari dirinya.</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br />
</span><br />
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><a href="http://bidadarikuecha.blogspot.com/">HOME</a></span></div>belajar untuk bisahttp://www.blogger.com/profile/01837969078393738852noreply@blogger.com0